Rabu, 10 Februari 2016

Mengalahkan Kemalasan (Malas)




Malas adalah penyakit yang bisa melanda orang di mana pun dan kapan pun. Biasanya kemalasan muncul untuk menghindar dari tanggung jawab yang harus dilakukan. Untuk menghindari tanggung jawabnya itu, orang malas akan mencari pelarian dengan hal-hal yang menyenangkan seperti ngegame, nonton TV, film atau kegiatan hiburan yang lainnya secara berlebihan.

Selain itu malas akan berakibat buruk pada siapa saja yang dijangkitinya. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam kategori rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.

Apabila hal ini dibiarkan maka akan menjadi siklus. Dan masalah akan menumpuk sehingga orang malas akan semakin malas. Siklus ini perlu diputuskan agar seseorang kembali menemukan makna hidup dan berani menerima tanggung jawabnya. Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental.

Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu- individu yang malas jelas tidak akan pernah maju. Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan.

Kemalasan adalah musuh produktivitas. Jika kita malas, tidak ada cara lain kita bisa mencapai hal-hal yang berarti. Kita mungkin menunda-nunda melakukan sesuatu, atau bahkan jika kita melakukannya, kita melakukannya dengan setengah hati. Hasil berkualitas tinggi tidak akan tercapai dengan cara-cara seperti itu. Lantas bagaimanakah bisa mengalahkan kemalasan itu sendiri? Bagaimanakan memutuskan siklus tidak sehat ini dalam kehidupan sehari - hari?

1. Jangan beri alasan untuk menjadi malas!
Anda malas tentu ada sebabnya, untuk itu cobalah cari tahu sebabnya kenapa anda menjadi malas dan setelah itu coba menghindari faktor-faktor tadi yang akan membuat anda menjadi malas. Selain itu jangan berikan alasan pada diri sendiri untuk menjadi malas, cobalah mengkondisikan diri menjadi orang yang disiplin dan terlihat sibuk untuk melakukan sesuatu. Mungkin anda bisa melakukan hal - hal di luar rutinitas keseharian anda sehingga anda akan terbiasa untuk melakukan sesuatu kapan pun dan dimanapun sehingga penyakit malas ini akan sulit berkembang. Jangan pernah beri kesempatan sedikitpun anda untuk malas - malasan, waktu sangatlah berharga dan tentunya tidak dapat diputar kembali kebelakang.

2. Kembangkan talenta dan kreatifitas
Biasanya orang akan menjadi malas karena tidak ada yang harus dilakukan, untuk itu jangan biarkan penyakit malas ini menghinggapi anda, banyak aktifitas yang bisa anda lakukan dan akan terasa menyenangkan. Untuk itu berpikirlah lebih kreatif dan mencoba menemukan hal-hal baru yang tentunya menarik untuk dilakukan sehingga anda menjadi terbiasa untuk beraktifitas dan menjadi orang yang aktif dalam segala hal. Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan-tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Anda juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

3. Disiplin diri, komitmen dan membuat tujuan
Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja? Sebaliknya, jika anda terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Seorang konsultan yang menolerir kinerja buruk pasti ditinggalkan kliennya. Dan pekerja yang tidak disiplin pasti mudah jadi sasaran PHK. Jika anda lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada anda. Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

4. Pergaulan dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama- lama dengan para orang malas dan pesimistik. Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total. Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

5. Pikirkan tentang apa yang akan terjadi jika anda tidak melakukannya
Bayangkan apa konsekuensi jika anda tidak melakukan apa yang seharusnya anda lakukan gara-gara anda pemalas? Sekali lagi anda harus tegaskan, karena anda sendiri yang bertanggung jawab atas hidup pribadi anda, bukanlah orang lain. Punya rasa malas itu, pada akhirnya hanya berakibat penyesalan! Benar-benar menyeramkan deh, kalau mau membayangkan seperti apa akibatnya hidup dalam depresi yang ditimbulkan dari rasa sesal tersebut.

Dengan melakukan ha-hal yang benar pada saat ini, maka anda mulai meninggalkan kemalasan-kemalasan yang tidak perlu. Kita bisa karena biasa. Biasakanlah untuk melakukan hal-hal yang benar pada saat ini, niscaya secara tidak kita sadari kita mulai meninggalkan sifat malas. Dan membuat hidup lebih bergairah serta bermakna. Tidak ada waktu terlambat untuk memulai! Memang hal yang paling sulit adalah untuk memulai - tetapi sisanya akan menjadi lebih mudah. Jadi tetapkan sedikit waktu, seperti 15 menit atau bahkan 5 menit, dan mulailah mengerjakan tugas sampai waktunya habis. Setelah itu, akan lebih mudah memutuskan untuk melanjutkan. Semangat dan jangan pernah menyerah!


Kunci dari kesuksesan adalah rajin belajar pada saat orang lain sedang tidur, rajin bekerja pada saat orang lain sedang malas, mempersiapkan diri pada waktu orang lain bermain-main, dan memiliki mimpi disaat orang lain memiliki keinginan.