Minggu, 20 Juli 2014

Alas Ketonggo (part 2).





Mengapa alas ketonggo menjadi sinandi pencerahan rohani dan jasmani beserta kejayaan umat manusia, di dalam pengetahuan luhur budaya Jawa?

1.Alas walaupun disebut hutan yang oleh
beragam makhluk hidup seperti
pepohonan, hehewanan serta
makhluk halus yang berasal dari
arwah-arwah para leluhur masa
silam, sebagai ekspresi fenomena
hawa dan nafsu kita semua, yang
liar dan terkendali.

2.Sinandi alas ketonggo sebagai sinandi
kehidupan jagat cilik (hawa dan
nafsu-kita) dan jagat gedhe (alam
semesta).

3.Alas ketonggo dalam pengertian jagat
cilik adalah fenomena kehidupan
kita, yang pada dasarnya sulit
dikendalikan tetapi harus mampu
kita kendalikan. Sedangkan alas
ketonggo dalam arti makro atau
dalam pengertian nyata, seperti
Kraton beserta Raja-nya sebagai
sentral budaya, tempat-tempat yang
dimitoskan atau disakralkan dalam
kegiatan peziarahan. Arti pesan yang
mendalam bahwa kita tidak boleh
meninggalkan budaya dan sejarah
masa lalu.

4.Alas Ketonggo tempat arwah-arwah
para leluhur yang telah
meninggalkan dunia puluhan hingga
ratusan tahun, namun belum
berpulang dihadirat Tuhan, dan
masih menyimpan rapi di dalam
tubuh halus maniknya.



5.Banyak pengetahuan masa silam yang
sebagai simbol jati diri dan identitas
bangsa-mu di Alas Ketonggo. Oleh
itu, kehidupan para arwah leluhur
masih aristokrat, sesuai peradaban
budayanya lalu.


6.Peradaban budaya beserta nilai-nilai
luhur masa silamnya menyimpan
potensi kekuatan identitas dan jati
diri bangsa-mu. Apabila bangsa-mu
ingin jaya dan menjadi terang dunia
harus berpijak pada budaya atau jati
diri dan identitasmu.


7.Jangan melupakan sejarah atau budaya
leluhur-mu, jika melupakan sejarah
dan budaya-mu dari situlah
kelemahan bangsa-mu.


8.Pahamilah sandi Alas Ketonggo, sebab
dialah yang menyimpan sejarah,
rahasia dan kenangan masa lalu
yang membantu dirimu untuk
menemukan jati diri dan
identitasmu.


9.Bukankah bangsamu mengalami krisis
keyakinan dan kepercayaan akan jati
diri dan identitasmu. Artinya
bangsamu telah asing mengenali
potensi dirinya.


10.Bahkan bangsamu tidak mengetahui
dan menyadari kekrisisannya. Itulah
bencana akibat meninggalkan pilar
dan pondasi budayanya.


11.Negara dan bangsa manapun akan
mengalami kejayaan jika telah
menemukan jati diri dan
identitasnya (budayanya) dan itu
tersimpan dalam sandi Alas
Ketonggo.


12.Walaupun sandi Alas Ketonggo disebut
dan dikatakan mitos bagi
pemahaman modern, tetap mereka
jaya sebagai pusat pemikiran
dikarenakan berangkat dari mitos
atau yang disebut angan-angan,
harapan, cita-cita, impian, dll.


13.Bangsa manapun tidak akan maju dan
jaya jika meninggalkan angan-
angan, harapan, cita-cita, keinginan,
kehendak, harapan, impian yang
kesemuanya adalah simbolmitos.


14.Lihatlah bangsa-bangsa yang telah
jaya, mereka mengawali
kejayaannya dengan kesadaran
kolektif mitosnya di dalam jiwa
pikiran, perasaan, budi dan perilaku
indera jasmaninya atau cipta, rasa
dan karsanya.


15.Alas Ketonggo sandi untuk menggali
jati diri dan identitasnya sebagai
awal mengumpulkan kekuatan
untuk terbebaskan dari
kesengsaraan, derita,
ketidaktentraman dan
ketidakdamaian, ketidakmakmuran,
kemiskinan dan belenggu bangsa-
mu.


16.Bangsa yang telah jaya menggali
budaya asalnya sendiri melalui
prosesi sinandi alas ketonggo
dengan menghormati perjuangan
leluhurnya.


17.Bagaimana bangsamu atau dirimu
akan mendapatkan pencerahan dan
kemerdekaan hidup bagi bangsamu,
jika dirimu saling berjuang demi
kepentingan dan kekuasaan
kelompok-mu.


18.Salah satu nasehat sinandi Alas
Ketonggo,“Janganlah energi jiwa
hawa dan nafsumu saling
bertubrukan menyalakan api
kesengsaraan yang menambah
dirimu atau bangsamu saling
terbelenggu dan membelenggu”.


19.Jika energi jiwa hawa dan nafsumu
saling bertubrukan atau bertabrakan
maka dirimu akan saling memiliki
kebingungan, saling memiliki
kekhawatiran, saling memiliki
ketakutan, sekalipun hal itu
terungkap atau tidak terungkap.


20.Masuklah ke alam alas ketonggo,
disitulah banyak pengetahuan yang
mengisi kekurangan dan
kelemahanmu, agar dirimu tidak
mudah bingung, takut, khawatir,
menderita dan sengsara, dll.


21.Jika dirimu mampu membuka sinandi
Alas Ketonggo, ambillah potensi
lebihnya dan jadikan kelemahannya
menjadi hikmah, agar dirimu
trampil menghimpun kekuatan dan
mengerti keinginan dan kehendak
energi hawa dan nafsu untuk
menyelamatkan generasi muda
bangsa-mu.


22.Jika telah mampu membuka sinandi
Alas Ketonggo, para leluhurmu akan
berinteraksi denganmu dan
memberikan pengetahuan yang
memubuat bangsa-mu jaya dan
maju.


23.Memasuki alas ketonggo diperlukan
seni ketrampilan melepaskan
belenggu tubuh jasmani, jika tidak
memiliki hanya akan dapat
kesunyian dan aktivitas kesendirian
tanpa arti dan makna seperti
melamun atau menghayal.


24.Alangkah lebih lengkapnya jika dirimu
yang memiliki kecerdasan akal
jasmani, kemudian memiliki
kecerdasan rohani di dalam pikiran,
perasaan dan budimu, maka
pengetahuan dan ketrampilanmu
akan disebut seimbang.


25.Sungguh keseimbangan diperlukan
jika memasuki alas ketonggo, agar
akal jasmani dipersiapkan agar tidak
mengalami gejolak keterbatasan
dengan kehidupan rohani.

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Alas Ketonggo (part 1).




Budaya Jawa menyimpan dan menyelinapkan tabir-tabir misteri sebagai inspirasi spirit dan mental yang berwujud sanepan dengan makna yang tersirat, bukan tersurat bagi generasi-nya, agar tidak lengkang oleh perkembangan zaman. Alas Ketonggo sebagai satu contoh yang tempatnya menyimpan legenda dan mitos di
dalam angan-angan dan impian di dalam pikiran, perasaan dan budi. Ada banyak masyarakat yang hanyut  pengertian dan pengetahuannya untuk meyakini dan mempercayai Alas Ketonggo dengan makna tersurat atau lahiriah. Hingga tidak tanggung-tanggung secara mentah menjadikan Alas Ketonggo sebagai ajang pencarian inspirasi demi perkembangan mental dan spiritnya. Dimanakah letak yang hakiki untuk menyikapi Alas Ketonggo, secara tersurat atau tersirat? Guratan tinta inilah yang akan mengupas tuntas apa yang seharusnya kita mengerti dan pahami agar diri kita tidak tersesat di dalam pengetahuan dan pengertian. Alas Ketonggo secara lokasi atau obyek bertempat di Alas Purwo. Selain itu di Kalasan Yogyakarta disebut Bathok Bolu Isi Madu, di Wonosari, di Ngawi dengan sebutan Alas Ketonggo Kapetak, di Blora di dekat masyarakat Samin juga menyebut Alas Ketonggo, juga di Temanggung tempat Angling Darmo, dll. Kesemuanya tempat itu diyakini masyarakat setempat sebagai pusat kraton gaib yang terus dibangun dan tak kunjung selesai. Inilah guratan tinta untuk menjelaskan pengertian dan pengetahuan yang sebenarnya, agar
berfungsi peran di dalam pengetahuan kita bersama.

1.Alas Ketonggo, “alas” berarti hutan,
dasar pokok atau keramaian.
Ketonggo berasal dari kata
“katon” (terlihat) dan
“onggo” (makhluk halus) atau
makhluk halus atau kehidupan yang
halus yang katon atau kelihatan.

2.Siapapun yang meyakini kekuasaan
Tuhan harus meyakini adanya alam
rohani, tempat kehidupan makhluk-
makhluk rohani atau gaib.

3.Ada kehidupan setelah terjadi kematian,
yaitu alam kehidupan gaib atau alam
rohani bagi para arwah yang telah
meninggalkan dunia atau alam
kehidupan jasmani.

4.Siapapun yang hendak menuju
kehadirat Tuhan-nya esok sebagai
tujuan atau perjalanan akhir harus
memahami alam kehidupan rohani.
Jelasnya, siapapun untuk tertuju
kehadirat-Nya harus melewati tujuh
lapisan alam kehidupan rohani atau
harus melewati perjalanan langit ke
tujuh.

5.Selagi dirimu hanya terbelenggu oleh
pengetahuan akal alam jasmani
dengan mengandalkan perangkat
tubuh jasmani dan inderanya,
dirimu tidak akan pernah mampu
mengerti dan memahami dimensi
kehidupan alam gaib itu.

6.Mengetahui alam kehidupan jasmani
sebagai pijakan dasar yang tidak
boleh ditinggalkan selagi menjadi
manusia. Namun tujuh alam
kehidupan rohani juga harus kau
alami dan ketahui.

7.Untuk mengetahui kehidupan alam
rohani, dirimu harus memahami
sinandi Alas Ketonggo, yang
sesungguhnya kehidupan buwana
alit-mu.

8.Bukankah dirimu sering mengalami
kekosongan, keheningan dan
kesepian seperti di tengah hutan
lebat yang jauh dari aktivitas
manusia. Tentu di dalam kesepian,
kekosongan dan keheningan akan
menjumpai keramaian yang
melebihi aktivitas alam jasmani yang
senyatanya. Itulah pengertian dasar
Alas Ketonggo.

9.Kosong adalah isi, isi adalah kosong.
Maya itu katon dan katon itu maya.
Itulah pokok-pokok pengertian
rohani Alas Ketonggo yang
sesungguhnya menyimpan rahasia
atau tabir pengetahuan dan
pengertian untuk cerdas dan
tangkas menyikapi kehidupan
bersama.

10.Memahami sifat dan peran fenomena
energi hawa dan nafsu di dalam
kehidupanmu akan mengungkap
segala pencarian aktivitas keramaian
akan mendapatkan kesepian dan
mencari keheningan dan kesepian
akan mendapatkan keramaian.
Hanya orang yang beralaskan
kesadaran saja yang mampu
mengungkap rahasia itu.

11.Alas Ketonggo adalah ekspresi
kehidupan jiwamu yang terdapat
fenomena energi hawa dan nafsu
yang harus kau kendalikan dan kau
atur demi kebaikan hidupmu dan
sesamamu.

12.Fenomena energi hawa dan nafsu di
dalam jiwamu ada pada pikiran,
perasaan dan budimu yang syarat
dengan adanya kegiatan maya dan
samar seperti angan-angan,
harapan, khayalan, imajinasi dan
impian. Bukankah fenomena energi
itu seperti aktivitas makhluk halus di
alam maya atau alam rohani yang
sulit ditentukan oleh siapapun yang
tidak mengetahui dan
memahaminya.

13.Siapapun yang mampu menyatakan
segala perwujudan yang maya dan
samar maka disebut mengalami alas
ketonggo.

14.Melihat atau menyaksikan, mengalami
hingga terampil bertahan hidup di
alas ketonggo (jiwa) adalah yang
seharusnya kau alami dalam
kehidupanmu saat ini, agar dirimu
membuahkan cipta, rasa dan karsa
karya nyata untuk membangun
hidup dunia bagi sesamamu

15.Siapapun yang telah lulus dari alas
ketonggo akan menjadi pemimpin
bagi umat manusia dan segenap
makhluk hidup beserta alam
semesta ciptaan-Nya.

16.Jangan sampai hidupmu dikuasai oleh
jagat onggo-onggo atau jagatnya
para dedemit atau makhluk halus
yang serba menebar kebingungan,
kekhawatiran, ketakutan, mudah
heran (gumunan) tetapi kita yang
harus menguasainya. Oleh sebab
itu, kuasailah Alas Ketonggo
(jiwamu).

17.Menguasai Alas Ketonggo akan
memahami pengertian Sastra Jendra
Hayuningrat Pangruwataning Diyu,
agar dirimu tidak dikuasai oleh
mereka yang menguasai segala hal
yang samar atau yang tidak jelas,
seperti kekhawatiran, kebingungan,
ketakutan, dll.

18.Pada dasarnya ketakutan,
kekhawatiran, kebingungan dan
ketakutan hanyalah bagi siapapun
yang belum genap pengertian dan
pengetahuannya.

19.Selama dirimu mengalami ketakutan,
kekhawatiran dan kebingungan,
berarti dirimu masih dikuasai dan
dibelenggu oleh setan atau iblis
beserta walinya, yang berkarya
menguasai dan membelenggu
hidupmu.

20.Alas Ketonggo adalah sinandi bagimu
yang harus kau ketahui rahasianya,
agar dirimu genap disebut manusia
yang hidup karena titah Tuhan,
bukan hidup karena asal atau waton
hidup.

21.Siapapun yang belum memahami apa
yang tersirat dalam Alas Ketonggo
akan tersesat, karena sebuah dasar
pengetahuan pokok dalam
melakukan perjalanan hidup yang
sekaligus sebagai perjalanan rohani.

22.Sejarah serta jati diri dan identitas
bangsamu tersimpan memorinya di
dalam alas ketonggo. Dirimu akan
mengungkapnya dengan melihat
aktivitas leluhurmu di alam rohani
alas ketonggo.

23.Memasuki alas ketonggo akan
membuat dirimu cerdas,
berpengetahuan dan berpengertian
luas untuk menyelesaikan segala
permasalahan yang ada.

24.Bahkan segala pengetahuan yang telah
punah dan sirna oleh zaman masih
tersimpan rapi di alas ketonggo,
tentu mendapatkannya dengan
berinteraksi di dalam
pengetahuannya.

25.Siapapun yang berhasil mengupas
Alas Ketonggo akan menjadi sosok
pemimpin, sebab dengan
pengetahuan dan pengertiannya
akan membuahkan terang bagi
yang mengalami kegelapan
pengetahuannya dan menjadi
pembebas penderitaan.


26.Bangsa yang jaya tetap terus berjuang
menemukan dan mempertahankan
jati diri dan identitasnya, dengan
berjuang mencapai pencerahan atau
kemerdekaan menuju kedamaian,
ketentraman dan kemakmuran
baginya.


27.Bukankah kesengsaraan dan derita
adalah simbol daripada neraka dan
simbol kebahagiaan, kemerdekaan,
kebebasan, pencerahan,
kemakmuran, kedamaian dan
ketentraman adalah simbol surga


28.Satria piningit akan muncul dari alas
ketonggo, dengan tanda munculnya
bathok bolu isi madu adalah sinandi
bagi perjalanan rohani.


29.Bathok Bolu Isi Madu adalah makna
tersirat dalam Sastra Jendra
Hayuningrat Pangruwataning Diyu
yang diawali dengan pembukaan
delapan lubang atau pintu gerbang
energi kehidupan agar terbuka pintu
yang kesembilan.


30.Hanya Satria piningitlah dalam
pengertian tersirat yang mampu
membuka kedelapan pintu gerbang
atau yang disebut Bathok Bolu Isi
Madu.


31.Olehnya, ke delapan pintu gerbang
terbuka di dalam bathok bolu isi
madu oleh satria piningit, kemudian
satria piningit mampu membuka
pintu gerbang kedelapan, maka
satria piningit menjadi Ratu Adil.


32.Munculnya bathok bolu isi madu
sebagai tanda keberhasilan satria
piningit, jika berhasil membuka
pintu gerbang kebebasan dan
pencerahan hidup.


33.Pintu gerbang kesembilan jika terbuka
maka satria piningit akan
melepaskan ikatan duniawi lapis
tujuh, hingga disebut sebagai Ratu
Adil atau Hingkang Sinuwun atau
Ingsun.……


34.Satria piningit itu adalah dirimu atau
pribadi sejatimu atau roh sejatimu
yang menguasai hidupmu, yang
disebut Ingsun.


─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Jumat, 18 April 2014

Jayanti Ayu Wulan

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Dear Jayanti Aw,

Seandainya hatimu adalah sebuah system ... Ingin rasanya aku manfaatkan vulnerabilities mu ...Kan ku pakai PHP injection dan aku ls -la; find / -perm 777 - type d ... Sehingga aku tau kalau di hatimu ada folder yang bisa ku tulisi "Arief mst hanya punya Jay"...Atau... adakah free space buat Adik Elvito.. hehehe...

Apa aku harus pasang backdoor "Remote Connect-Back Shell" ...Jadi aku tinggal nunggu koneksi dari kamu saja.

Seandainya hatimu adalah sebuah system ... Saat semua request-ku diterima aku akan nongkrong terus di facebook...Untuk mengetahui status terbarumu ... Dan juga aku akan patch n patch terus, aku akan jaga service mu jangan sampai crash ...Aku akan menjadi firewallmu, aku akan pasang portsentry ... Dan menyeting error page mu "The page cannot be found Coz Has Been Owned by Arief Mst So Someone get out!" ... hahaha....

Aku janji gak bakalan ada malicious program atau service yang hidden ... Karena aku sangat sayang dan mencintaimu.

Seandainya hatimu adalah sebuah system ...Jangan ada kata "You dont
have permission to access it" untuk aku ... Kalau ga mau di ping flood Atau DDos Attack ... karena itu tidak akan baik buat system mu.

Jangan ah ... Kamu harus menjadi sang bidadari penyelamatku ...

Seandainya hatimu adalah sebuah system .... ?

Tapi... sayang, hatimu bukanlah sebuah system ...

Kamu adalah Pendamping hidupku, bidadariku,. yang telah mengacaukan systemku !.

Kamu adalah Mama yang akan membesarkan, merawat, mendidik dan menjaga anak-anak dan keluarga ku.

Love you all..

Sabtu, 12 April 2014

JOYOBOYO

JONGKO JOYOBOYO..........Ramalan Joyoboyo



─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik
12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.
13. keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
14. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.
15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi--- Tak peduli akan hukum Hyang Widhi.
16. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.
17. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.
18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.
19. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.
20. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.
21. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.
22. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.
23. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.
24. Nantang bapa--- Menantang ayah.
25. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.
26. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.
27. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.
28. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.
29. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil
30. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil
31. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil
32. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.
33. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.
34. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.
35. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.
36. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.
37. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
38. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.
39. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.
40. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
41. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.
42. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan
43. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.
44. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.
45. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.
46. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.
47. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.
48. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.
49. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.
50. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang gonta-ganti pasangan.
51. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.
52. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.
53. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
54. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.
55. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.
56. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
57. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
58. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
59. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
60. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.
61. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.
62. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.
63. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.
64. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.
65. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.
66. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.
67. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.
68. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.
69. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.
70. Akeh laknat--- Banyak kutukan
71. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.
72. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.
73. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.
74. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.
75. Guru disatru---Guru dimusuhi.
76. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.
77. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.
78. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.
79. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.
80. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.

Minggu, 16 Maret 2014

Falsafah PSHT

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

 

Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat).

* Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

* Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

* Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

* Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

* Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

* Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

* Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

* Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

* sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dhadi cubo( seberapa besar masalh jika diterima dengan lapang/ikhlas hanya menjadi cobaan/ringan.

wallpaper
Persaudaraan Setia Hati Terate

Sabtu, 15 Maret 2014

MEMAYU HAYUNING BAWONO

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Memayu Hayuning Bawono

Luhuring kawruh babagan karahayon dumunung ana ing pangawikan pribadi, samubarang kalir saliring bab sabarang reh mengku kaluhuran Gusti sinawung sekar kesumastuti.

Pangawikan Pribadi Pambukaning Kaywanan

1. Surya kembar ing madyaning ratri, tumanduking katresnan sanyata, lelabuhan panuntune, rawuhe panunggal laku, pengadilan asmara wening, pinarcaya ing kodrat, tumuli manekung, sinerat pustaka rasa, sing prayitna lamun harsa manjing budi, memayu hayuningrat.

2. Tumurune pepakon kang jati, peparinge Kang Maha Kuwasa, minangka panunggal dzate, panyerat karya hayu, rahayune manunggal kardi, pakaryaning Pangeran, aneng budi luhur, panunggaling cipta rasa, miwah karsa panyerat pustaka iki, , mangestu hesti tunggal

3. Lelabuhan kang minangka wangsit, jumenenge Sang Saka makarya, hanglabuhi sira kabeh, marsudi budi hayu, kaluhuran sempurna jati, heninging wardayanya, hambeging aluhur, kinarya labuh Negara, marma sigra sinerat pustaka iki, dadya kawuningana

4. Kang hamaca layan kang marsudi, ing wanci iki uga binuka, kawruh pangawikan dzate, binuka telenging kalbu, pambukaning warana ghaib, kunci nanpa nugraha, sempurnaning laku, memayu hayuning jagad, Nuswantara papan panunggaling ngilmi, sempurnane ngagesang

5. Ana dene prasetyane Gusti, marang kabeh tumitah ing donya, sing pada gentur tapane, tetep ngawula laku, nulad marang citraning Gusti, kang ana ing saben titah, dadi srananipun, rahayu kang jinangka, kasembadan sasedyane hamungkasi, hayu nir sambekala.

6. Rikalane sumujud nyawiji, jumujug marang ngarsa Pangeran, Gusti Kang Maha Agunge, lega lila sedarum, datan melik mring samukawis, sakabehing lelakon, sumarah Hyang Agung, tumurune kanugrahan, hanulada pra priyagung duk ing uni, nulada laku tama.

7. Utamane wong aurip iki, tuwa anom ageng alit samya, ngetingalna labetane, hayu sesaminipun, ngesti rasa sempurneng jati, ngenut krenteging manah, suba sitanipun, ing pundi dununge gesang, kang sempurna tumeka ing zaman akhir,tentrem ing salaminya.

8. Salamine tansah mujosmedi, ing wardaya emut mring Pangeran, tan ginggang langgeng anane, duh tumitah sedarum, gegandengan zaman puniki, yen harsa urip mulya, labuhana iku, jumeneng pangawak teja, hanampani kanugrahane Sang Adil., wahyu makuta rama.

9. Mardikengrat mustikeng panunggil, katetepan nugraheng Pangeran, prayitna ing panampane, kiblat papat den ukur, lima pancer pusering budi, jembaring jagad raya, bumi langit jumbuh, sanadyan durung priksa, sayekti apa pralampiteng Sang Adil , hambega paramarta.

10. Tanda lamun kekasihing Gusti, nora mundur nadyan mung sejangkah, ngemban dawuh panunggale, memayu hayu laku, hangayomi ciptane Gusti, Ingkang Maha Kuwasa, gawe tentrem hayu, saisine jagad raya, nganggo dasar piwulang saka Sang Adil, pustaka ngesti tunggal.

11. Tunggal jati sempurneng dumadi, tunggal cipta paripurneng lampah, dumadiya saciptane, sakarsane maujud, tentrem hayu sempurna jati, anane wus tumedak, kabeh laku hayu, yen ginulang dadi srana, kabeh mau dadya tepa lan palupi , tumrap kang pada priksa.

12. Priksanana aneng jroning ati, talitinen sajrone wardaya, sagung pakaryan wulangreh, papan dununge kawruh, sempurnaning urip lan pati, sempurnaning panembah, lan pakaryanipun, dadya nyarira manunggal, tumanduke makarya sarwa utami, hayu nir sambe kala

13. Kalanggengan kang pada den udi, lelabuhan mring sesame gesang, kasempurnan dumadine, sabarang kang dinulu, kapyarsa lan ginanda yekti, rinasa jroning nala, panggraita jumbuh, panca driya sung panunggal, kaluhuran katresnan Gusti manunggil, lelangen jroning rasa.

14. Rasa jati sempurneng aurip, kinaroban marang sihing Allah, kataman branta wulangreh, hayu rahayu laku, pangawikan ingkang binangkit, ginugah mring Pangeran, Gusti Maha Agung, tetela lamun sanyata, katetepan kasempurnaning dumadi, memayu hayuningrat.

15. Ratu Adil sapa kang wus uning, keparenge Gusti Kang Kuwasa, binuka kalbu weninge, wruh saliring lelabuh, hanedakna katresnan jati, katresnan yekti bisa, gawe tentrem hayu, duh kesuma jati srana, tampanana katresnan ingkang sejati, sajiwa lan saraga.

16. Jiwa raga gumolong sesaji, hanetepi kuwajibanira, ngawula mring Pangerane, mengkoni budi luhur, patembaya suwita Gusti, tumekeng pecat Suksma, netepi mring dawuh, hanresnani Pangeran, hanetepi jejering panunggal kardi, tresna sapepadanya.

17. Nyata lamun lelabuhan suci, ingkang bisa gawe tentrem jagad, rahayu pra titah kabeh, kang kadunungan ngelmu, sempurnaning urip lan pati, sempurnaning panembah, mring Gusti Maha Gung, kang mengkoni Jagad Raya, saisine kapurba wisesa Aji, Purwa Madya Wasana.

18. Wasanane wong aurip iki, dadi srana gumelaring kodrat, miturut laku jantrane, nadyan sifating Wahyu, kasempurneng urip lan pati, iku amung sarana, murih tansah hayu, kasinungan katentreman, iku wajib den persudi kanti becik, kinarya dadi srana,

19. Saranane sembada ngugemi, marang dawuhe Kang Maha Kwasa, tentrem ing lahir batine, kasinungan lelaku, guyub rukun netepi wajib, hambangun Nusa Bangsa, lan Negarinipun, murih hayu kang jinangka, lelabuhan gawe tentrem jagad iki, hayu rahayu ing rat

20. Rata waradin sajagad iki, kunci rahayu ingkang tinampa, lelabuhan panyerate, bawana gung rahayu, urip tentrem salami lami, duh para kadang ingwang, ywa kongsi kalentu, iki pepakon kang ana, den agema tumekaning zaman akhir, rahayu kang pinanggya.

Jumat, 14 Maret 2014

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang
hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa
terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan
mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan
lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa...

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang
hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa
terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan
mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan
lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa...

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang
paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia
adalah kerendahan hati

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Hidup adalah sebuah lagu, maka nyanyikanlah. Hidup adalah
sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah.
Hidup adalah cinta, maka nikmatilah.

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Tengok lah pohon bonsai itu.ia tumbuh kerdil karena akarnya hidup dalam wadah
terbatas. Akarnya tak cukup kuat utk mencari makan kemana-mana karena
ia di batasi. bagaimana dia bisa tumbuh menjadi besar seperti raksasa, sedang dia tak menemukan caranya...!!!

JANGAN KECILKAN KEMAMPUAN MU,KEKUATAN ITU SESUNGGUHNYA BUKAN PADA FISIK MU ,TAPI PADA MENTAL MU.

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─

Belajarlah dari keburukan untuk kebaikan, dan
janganlah belajar dari kebaikan untuk keburukan, karena itu sia-sia dan
menyiksa. Janganlah sia-siakan dan siksa diri kita, karena Tuhan tidak
menyukainya. Bersandarlah dan berserahkanlah diri pada Tuhan agar Tuhan memberi
berkah dan karunia kepada kita.

Cobalah dulu,baru cerita. Pahamilah dulu,baru menjawab. Pikirlah
dulu,baru berkata.Dengarlah dulu,baru beri penilaian .Bekerjalah
dulu,baru berharap...

Motivation

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─


Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan ttg semua pakaian, tapi tdkmenemukan pakaian yg lebih
baik daripada takwa. Aku merenungkan ttg segala jenis amal, tp tdk mendapatkan
yg lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentukrizki, tapi tdk menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Nilai manusia, bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia
hidup. Bukan apa yang telah ia perolah, melainkan apa yang telah ia
berikan. Bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat
dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya.

HIDUP MEMANG LAH SUSAH....Hhhuufffttt


Draft

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─
....................
..............,--~~”'¯¯¯¯¯¯”'~~--,,
... ... ... ... ... ...,,-~”¯::::::::::::::::::::::::::::::::::¯”'~,,
... ... ... ... ..,,~”:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::”~,,
... ... ... ..,,-“:::::::::::::::/::::::/::::::::::::::::\:::::::::::::::-,::-,::”-,...
... ... “:::::“:::/:::::/::::::/:|:::::::::::::::...::\:::::::::::::::::::::\::...... ....
... ... .,“:::::::/:::::|:::::|:::::::|:|::::::::::::::::::\\:::::::: :::::|:|::::....
... ... /::::::::::|::::::|:::::|\::::::\:\::::::::::::::::::||::::::::::::|:/::::::|::
... .../::::::::::::\:::::::\::::'\”,::::\:\,:::::::::::::::|:|::::::::::,//::::::/::::
... ../::::::::::::::'\::::::\-,:::”-,”-,::\-,”-,,:::::::::/: |::::::,-“//:::::::::::::
... ./:::::::::::::::::”,-,,::\|”~-,,\,:”~-\”: :”-,::::/: :/:::,-“: :/::,-“
... /::::::::::::::::::/,__”-,\: : ,,-~”,”',-,: : :\:/: :/:,-“,-~,”-,”:/:,,-“:,-//'
... |:::::::::::::::::/: o::: o: :,,-“/. ,-“:\.|: : : : “: -'”:/./,--,”\.'|”/::::::|-“
...|::::::/:::::::::/::/|:::|.\: : \.|'|(@)|..|.|: : : : : : : :|(@||;;;|././:|::
...|::|:::|::::::::/::'-':::'-,': : '\'\'~'_/,/: : : : : : ,: :'-'-¯-'~': |:::|:::|
...|::|:::|::::::::/::::|:::::'|: : : “' ¯: : : : : : : : : :\: : : : : : /::::'\::|
...|::|:::|:::::::/:::::|:::::'\: : : : : : : : : : : : : : :': : : : : :/::::::|::|
... \:|:::|::::::|::::::|::::::|,: : : : : : : : : :____,: : : : : : :,-“:::::::|:
... .'\|::|::::::|::::::||::::::\'~,: : : : : : : :'-***': : : : ,,~”\:::::::::|
... ...'\:|:::::|::::::/.|::::::|: : “~,: : : : : : : : ,,-~,”::::::'\:::::::|:/
... ... .\\:::::|”~,/-,|:::::::|: : : : ¯”~,-,,,-~”:::,,-'\::::::::\-,,_::|/
... ... ..',\,::|~--'-~\:::::::|: : : : : : |::|,,-~”¯..__\::::::::\... .'|
... ..,~”': : \|: : : : : \::::::|: : : : : : |¯”'~~”~,”,: : \:::::::|... /
..,-“: : : : : :|: : : : : :\::::::|: : : : : : \: : : : : : “~'-,:\::::::|\,
..|: : : : : : : |: : : : : : |::::|,\,: : : : : : : : : : : : : :”-,-\::::|: \
..| : : : : : : : : : : : : : |::::|:'-,\: : : : : : : : : : : : : : :”-'\,|: :|
...\ : : : : : : : : : :'\: : :\:::|: : '\'\: : : : :~,,: : : : : : : : : “~-',_
... \: : : : : : : : : : :\: /:|:/: : : :',-'-,: : : : : “-,: : : : : : : : : : :,/”'-,
... .\: : : : : : : : : : :\|: |/: : : ,-“....”-,: : : : : '\: : : : : : : : : ,/.....”-,
... ...\: : : : : : : : : : \: |: : :/...........\: : : : : |: : : : : : : ,-“...........'\
... ... .\ : : : : : : : : : '\': : /..............\: : : : |: : : : : :,-“................|
... ... ...\ : : : : : : : : : '\:/.................\: : :,/: : : : : /....................
... ... .....\ : : : : : : : : : \........................\:,-“: : : : :,/............../
... ... ... ...\ : : : : : : : : : \,_.............._,”======',_..........,-“
... ... ... ... \,: : : : : : : : : \: ¯”'~---~”¯: : : : : : : : : :¯”~~,'
... ... ... ... ..'\,: : : : : : : : : \: : : : : : : : : : : : : : : : : : : '|: : \
... ... ... ... ... .\, : : : : : : : : '\: : : : : : : : : : : : : : : : : : :|: : '\
... ... ... ... ... ...\,: : : : : : : : :\ : : : : : : : : : : : : : : : : : |: : :\
... ... ... ... ... ... ..\ : : : : : : : : \: : : : : : : : : : : : : : : : :|: : : :\
... ... ... ... ... ... ...\\,: : : : : : : :\, : : : : : : : : : : : : : : :/: : : : :\
... ... ... ... ... ... ... .\\ : : : : : : : :'\ : : : : : : : : : : : : : :|: : : : : '|
... ... ... ... ... ... ... ./:\: : : : : , :::: |: : :::::::::::::: : : :|: : : : : :
... ... ... ... ... ... ... /: : \: : : : : : : : : '\,: : : : : : : : : : : |: : : : : :|
... ... ... ... ... ... .../: : : '\: : : : : : : : : :'\,: : : : : : : : : :|: : : : : : |
... ... ... ... ... ... ../: : : : :\: : : : : : : : : : :\, : : : : : : : : |: : : : : : |
... ... ... ... ... ... ,/: : : : : : :\: : : : : : : : : : '\,: : : : : : : |: : : : : : |
... ... ... ... ... ..,-“: : : : : : : :“-,: : : : : : : : : : \: : : : : : :| : : : : : |
... ... ... ... ... ,/ : : : : : : : : : :”-, : : : : : : : : : :\: : : : : /: : : : : : /
... ... ... ... ..,/ : : : : : : : : : : : : :”-, : : : : : : : : :'\: : : :| : : : : : ,/
... ... ... ... ,/ : : : : : : : : : : : : : : : “-,: : : : : : : : :'\: : |: : : : : : /
... ... ... .../: : : : : : : : : : : : : : : : : : “-,: : : : : : : : '\: |: : : : : /
... ... ... ../: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :“-,: : : : : : : \,|: : : : :/
... ... ... ,/: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :“-,: : : : : : :\: : : : /'|
... ... .../-,-,”,,-,~-,,_: : : : : : : : : : : : : : : : : “-,: : : : : :'\: : :'|: |
... ... ...|',/,/:||:\,\: : : “'~,,~~---,,,_: : : : : : : : : :'\: : : : : :\,: :|:||
... ... ..|: :”: ||: :”: : : : : : :”-,........ ¯¯”''~~~-----~|\: : : : : : \:|: |