Minggu, 20 Juli 2014

Alas Ketonggo (part 2).





Mengapa alas ketonggo menjadi sinandi pencerahan rohani dan jasmani beserta kejayaan umat manusia, di dalam pengetahuan luhur budaya Jawa?

1.Alas walaupun disebut hutan yang oleh
beragam makhluk hidup seperti
pepohonan, hehewanan serta
makhluk halus yang berasal dari
arwah-arwah para leluhur masa
silam, sebagai ekspresi fenomena
hawa dan nafsu kita semua, yang
liar dan terkendali.

2.Sinandi alas ketonggo sebagai sinandi
kehidupan jagat cilik (hawa dan
nafsu-kita) dan jagat gedhe (alam
semesta).

3.Alas ketonggo dalam pengertian jagat
cilik adalah fenomena kehidupan
kita, yang pada dasarnya sulit
dikendalikan tetapi harus mampu
kita kendalikan. Sedangkan alas
ketonggo dalam arti makro atau
dalam pengertian nyata, seperti
Kraton beserta Raja-nya sebagai
sentral budaya, tempat-tempat yang
dimitoskan atau disakralkan dalam
kegiatan peziarahan. Arti pesan yang
mendalam bahwa kita tidak boleh
meninggalkan budaya dan sejarah
masa lalu.

4.Alas Ketonggo tempat arwah-arwah
para leluhur yang telah
meninggalkan dunia puluhan hingga
ratusan tahun, namun belum
berpulang dihadirat Tuhan, dan
masih menyimpan rapi di dalam
tubuh halus maniknya.



5.Banyak pengetahuan masa silam yang
sebagai simbol jati diri dan identitas
bangsa-mu di Alas Ketonggo. Oleh
itu, kehidupan para arwah leluhur
masih aristokrat, sesuai peradaban
budayanya lalu.


6.Peradaban budaya beserta nilai-nilai
luhur masa silamnya menyimpan
potensi kekuatan identitas dan jati
diri bangsa-mu. Apabila bangsa-mu
ingin jaya dan menjadi terang dunia
harus berpijak pada budaya atau jati
diri dan identitasmu.


7.Jangan melupakan sejarah atau budaya
leluhur-mu, jika melupakan sejarah
dan budaya-mu dari situlah
kelemahan bangsa-mu.


8.Pahamilah sandi Alas Ketonggo, sebab
dialah yang menyimpan sejarah,
rahasia dan kenangan masa lalu
yang membantu dirimu untuk
menemukan jati diri dan
identitasmu.


9.Bukankah bangsamu mengalami krisis
keyakinan dan kepercayaan akan jati
diri dan identitasmu. Artinya
bangsamu telah asing mengenali
potensi dirinya.


10.Bahkan bangsamu tidak mengetahui
dan menyadari kekrisisannya. Itulah
bencana akibat meninggalkan pilar
dan pondasi budayanya.


11.Negara dan bangsa manapun akan
mengalami kejayaan jika telah
menemukan jati diri dan
identitasnya (budayanya) dan itu
tersimpan dalam sandi Alas
Ketonggo.


12.Walaupun sandi Alas Ketonggo disebut
dan dikatakan mitos bagi
pemahaman modern, tetap mereka
jaya sebagai pusat pemikiran
dikarenakan berangkat dari mitos
atau yang disebut angan-angan,
harapan, cita-cita, impian, dll.


13.Bangsa manapun tidak akan maju dan
jaya jika meninggalkan angan-
angan, harapan, cita-cita, keinginan,
kehendak, harapan, impian yang
kesemuanya adalah simbolmitos.


14.Lihatlah bangsa-bangsa yang telah
jaya, mereka mengawali
kejayaannya dengan kesadaran
kolektif mitosnya di dalam jiwa
pikiran, perasaan, budi dan perilaku
indera jasmaninya atau cipta, rasa
dan karsanya.


15.Alas Ketonggo sandi untuk menggali
jati diri dan identitasnya sebagai
awal mengumpulkan kekuatan
untuk terbebaskan dari
kesengsaraan, derita,
ketidaktentraman dan
ketidakdamaian, ketidakmakmuran,
kemiskinan dan belenggu bangsa-
mu.


16.Bangsa yang telah jaya menggali
budaya asalnya sendiri melalui
prosesi sinandi alas ketonggo
dengan menghormati perjuangan
leluhurnya.


17.Bagaimana bangsamu atau dirimu
akan mendapatkan pencerahan dan
kemerdekaan hidup bagi bangsamu,
jika dirimu saling berjuang demi
kepentingan dan kekuasaan
kelompok-mu.


18.Salah satu nasehat sinandi Alas
Ketonggo,“Janganlah energi jiwa
hawa dan nafsumu saling
bertubrukan menyalakan api
kesengsaraan yang menambah
dirimu atau bangsamu saling
terbelenggu dan membelenggu”.


19.Jika energi jiwa hawa dan nafsumu
saling bertubrukan atau bertabrakan
maka dirimu akan saling memiliki
kebingungan, saling memiliki
kekhawatiran, saling memiliki
ketakutan, sekalipun hal itu
terungkap atau tidak terungkap.


20.Masuklah ke alam alas ketonggo,
disitulah banyak pengetahuan yang
mengisi kekurangan dan
kelemahanmu, agar dirimu tidak
mudah bingung, takut, khawatir,
menderita dan sengsara, dll.


21.Jika dirimu mampu membuka sinandi
Alas Ketonggo, ambillah potensi
lebihnya dan jadikan kelemahannya
menjadi hikmah, agar dirimu
trampil menghimpun kekuatan dan
mengerti keinginan dan kehendak
energi hawa dan nafsu untuk
menyelamatkan generasi muda
bangsa-mu.


22.Jika telah mampu membuka sinandi
Alas Ketonggo, para leluhurmu akan
berinteraksi denganmu dan
memberikan pengetahuan yang
memubuat bangsa-mu jaya dan
maju.


23.Memasuki alas ketonggo diperlukan
seni ketrampilan melepaskan
belenggu tubuh jasmani, jika tidak
memiliki hanya akan dapat
kesunyian dan aktivitas kesendirian
tanpa arti dan makna seperti
melamun atau menghayal.


24.Alangkah lebih lengkapnya jika dirimu
yang memiliki kecerdasan akal
jasmani, kemudian memiliki
kecerdasan rohani di dalam pikiran,
perasaan dan budimu, maka
pengetahuan dan ketrampilanmu
akan disebut seimbang.


25.Sungguh keseimbangan diperlukan
jika memasuki alas ketonggo, agar
akal jasmani dipersiapkan agar tidak
mengalami gejolak keterbatasan
dengan kehidupan rohani.

─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─