─╬─ Ҳҳ--GANKSHTE22--Ҳҳ ─╬─
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung
mutho
Pak jenthit lolo lo
bah,
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko
dhuwit
[makna]
Sluku-sluku
bathok, bathok
(kepala) kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya. Kalo
diforsir terus bisa aus, stress, hang, macet daya pikirnya.
Bathoke
ela-elo,
dengan cara berdzikir (ela-elo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan
mengendurkan syaraf neuron di otak.
Si
Rama menyang Solo,
siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Solo (Sholat). Lalu bersuci dan
dirikanlah sholat.
Oleh-olehe
payung mutho, yang sholat akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah,
Tuhan kita. Kalo Allah sudah melindungi, tak ada satupun di dunia ini yang
kuasa menyakiti kita. tak satupun.
Pak
jenthit lolo lo bah,
kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau
dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa
bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk
dibawa mati.
Yen
obah medeni bocah.
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak
ingin minta dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka
bentuknya menakutkan dan mudharat-nya akan lebih besar.
Yen urip golekko
dhuwit.
Kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat masih
hidup. Pengin kaya, pengin membantu orang lain, pengin membahagiakan orang tua:
sekaranglah saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa menyumbang bagi
tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan
tertutup.